Hilangnya habitat, degredasi habitat, dan perburuan ilegal menyebabkan populasi orang utan berkurang
“Duduknya diatur kanan kiri ya, supaya kapalnya tidak miring sebelah.”
Begitu kata seorang awak kapal kelotok yang saya tumpangi. Semua penumpang langsung taat komandonya. Pagi itu, Senin (8/10), bersama 11 penumpang lainnya, saya berangkat dari Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, menuju Taman Nasional Tanjung Puting, menggunakan kapal kelotok.
Saya bersemangat ke sana, untuk bisa secara langsung melihat orang utan. Salah satu hewan yang dilindungi ini, sebelumnya hanya bisa saya lihat di televisi dan kebun binatang. Di Tanjung Puting, saya punya kesempatan langka melihat orang utan di habitat aslinya.
Perjalanan ke Tanjung Puting
Taman Nasional Tanjung Puting terletak di semenanjung barat daya Provinsi Kalimantan Tengah. Awalnya, kawasan ini merupakan cagar alam dan suaka margasatwa yang ditetapkan pemerintah Hindia Belanda pada 1937.