Sosial dan Gaya Hidup

Cek email pasca-pulang kantor bisa berbahaya

Sebuah penelitian menemukan, cek email urusan pekerjaan di rumah atau menerima telepon dari bos saat akhir pekan, dapat merusak kesehatan.

Sabtu, 11 Agustus 2018 15:45

Sejumlah responden dari kalangan pekerja yang diteliti Universitas Virginia Tech rerata memiliki tingkat kecemasan tinggi. Pasalnya, mereka memiliki kebiasaan suka mengecek surat elektronik (surel) atau email terkait pekerjaan, meski sudah lewat jam kantor. Bahkan, sesaat begitu mereka membuka mata di pagi hari.

Studi tersebut menunjukkan, batasan yang kabur antara urusan pribadi dan pekerjaan, bisa meningkatkan stres dan membuat seseorang jadi terasing dengan suasana sosial di luar dirinya.

"Tuntutan kerja dan kehidupan non-kerja yang bersaing, menghadirkan dilema bagi karyawan. Ini memicu perasaan cemas dan membahayakan pekerjaan serta kehidupan pribadi," kata rekan penulis William Becker, profesor manajemen di Pamplin College of Business.

Temuan ini menambah panjang bukti, "batasan kerja fleksibel" sama saja dengan "kerja tanpa batas". Kondisi ini biasanya menempatkan atasan sebagai patron, yang menganggap staf tidak akan pernah istirahat. Mereka dibebani pekerjaan bahkan di luar kemampuannya, hingga terpaksa mengorbankan alokasi waktu untuk menyenangkan diri dan berelasi dengan orang lain.

Becker mengklaim, temuan tersebut adalah kali perdana ada upaya identifikasi fenomena, yang berdampak pada pekerja kantor di seluruh dunia. Sementara, penelitian sebelumnya hanya berkutat pada efek tekanan dari tuntutan pekerjaan yang meningkat pada konflik keluarga. "Ini terjadi ketika karyawan tidak dapat memenuhi peran non-kerja di rumah, karena seseorang membawa ke rumah pekerjaan di kantor," kata Dr Becker.

Menurut Becker, peran atasan dalam mengatur beban kerja karyawan membawa pengaruh yang relatif besar dalam gangguan kecemasan karyawan. "Penelitian kami juga menghasilkan temuan, loyalitas pada perusahaan yang kerap didengungkan atasan, umumnya hanya ditafsirkan sebagai kerja tanpa batas. Ini bisa mengorbankan kesehatan karyawan, baik fisik maupun mental," tandasnya.

Meski begitu, domain penelitian yang ia kaji hanya pada jenis pekerjaan yang bersinggungan dengan penggunaan gawai. Selama atasan memberi kelonggaran bagi karyawan untuk mengurangi pantauan komunikasi elektronik di luar pekerjaan, maka ini bisa menciptakan kondisi ideal.

Lebih lanjut, penelitian ini menemukan, cek email untuk urusan pekerjaan di rumah atau menerima telepon dari bos saat akhir pekan, dapat merusak kesehatan. Sebuah referensi dari penelitian lain terhadap 57.000 orang menghasilkan, lebih dari separuh orang terbebani karena harus bekerja di luar jam normal.

Mereka yang nekat bekerja di malam hari dan akhir pekan, lebih cenderung mengeluhkan insomnia, sakit kepala, kelelahan, kecemasan, dan masalah perut. Masalah otot dan kardiovaskular juga karena bekerja di luar jam normal, juga jadi bahan komplain mereka.

Purnama Ayu Rizky Reporter
Purnama Ayu Rizky Editor

Tag Terkait

Berita Terkait