Sosial dan Gaya Hidup

Dampak buruk privatisasi destinasi wisata

“Privatisasi di Pulau Pari sekarang sangat luar biasa. Lahan tempat warga mencari nafkah sudah menjadi tumpukan pasir, akses juga terganggu dan banyak sekali merusak lingkungan.”

Senin, 24 Juni 2024 17:10

Mustaghfirin berdiri di atas geladak perahu yang membawanya pulang ke Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Ketika hampir sampai pulau itu, dia mengamati dengan saksama pesisir pantai di sebelah barat dan timur. Dia melihat, sudah banyak terbangun resor dari pihak swasta, yang tidak diketahui pemiliknya.

“Kami tidak bisa bersandar di sana,” ujar Mustaghfirin kepada Alinea.id, Sabtu (22/6).

“Privatisasi di Pulau Pari sekarang sangat luar biasa. Lahan tempat warga mencari nafkah sudah menjadi tumpukan pasir, akses juga terganggu dan banyak sekali merusak lingkungan.”

Dua tahun belakangan, kata Mustaghfirin, nelayan di Pulau Pari berulang kali konflik dengan perwakilan pihak swasta yang melarang perahu-perahu mereka bersandar. Yang bikin jengkel, pembangunan resor disertai reklamasi turut merusak lokasi tangkapan nelayan.

“Sekarang ini yang jadi masalah, tempat kita mencari ikan, kepiting, udang, kerang, dan teripang sudah tidak bisa lagi,” ucap Mustaghfirin.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait