Generasi Z kebanyakan mengetahui isu penyerangan Israel ke Gaza, Palestina, dari media sosial.
Andrian, 21 tahun, merasa serangan yang dilakukan Israel ke Gaza, Palestina tak bisa dibenarkan. Ia kecewa dengan PBB yang tak melakukan apa pun, sementara korban sipil terus berjatuhan. Hingga Senin (6/11), tercatat nyaris 10.000 warga Palestina tewas karena serangan Israel—yang mereka klaim sebagai balasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Jakarta ini mengetahui konflik antara Palestina dengan Israel dari pembicaraan orang-orang di lingkungannya. “Dan mulai search di media sosial, seperti YouTube dan Instagram,” ujarnya kepada Alinea.id, Jumat (3/11).
Andrian mendukung rakyat Palestina yang tengah tertindas dengan mendonasikan uang dan pakaian. Ia pun mengaku, kerap memberikan dukungan moral melalui media sosialnya. Andrian merupakan anggota pendukung klub sepak bola Persija, The Jak Mania Korwil Cengkareng, Jakarta Barat. Hingga Jumat (3/11), komunitasnya berhasil mengumpulkan dana kemanusiaan lebih dari Rp104 juta.
“Ini semua tentang kemanusiaan dan keadilan dari kejahatan genosida,” ujar dia.
Sama seperti Andrian, Anisa Fahdilla, 21 tahun, juga termasuk generasi Z (kelahiran 1997-2012) yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina. “Saya mendukung kebebasan Palestina dari penjajahan Israel karena pada dasarnya, semua negara memiliki hak untuk merdeka,” kata mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta ini, Jumat (3/11).