Seperti diketahui TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Capaian program tuberkulosis (TBC) nasional masih belum optimal. Akibat pandemi Covid-19 deteksi TBC turun ke angka 400 ribu kasus dan treatment coverage turun ke 49%. Padahal pada 2019 atau sebelum pandemi deteksi TBC bisa mencapai angka 562 ribu dan treatment coverage 67%. Di sisi lain, Perpres No 67 Tahun 2021 mengamanatkan agar seluruh stakeholder mendukung penanggulangan TBC. Indonesia juga menetapkan target eliminasi TBC pada 2030.
Seperti diketahui TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun tidak jarang pula bakteri dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain paru-paru perlu dibedakan dengan TBC biasa. Bakteri yang menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, disebut tuberkulosis ekstra paru.
Ketua Yayasan Stop TB Partnership Indonesia, Nurul Nadia Luntungan menekankan bahwa TBC menjadi penyakit yang paling mematikan di dunia sebelum pandemi Covid-19. Global TB Report yang dirilis WHO pada 2021 menyebutkan ada 10 juta orang di dunia yang jatuh sakit akibat TBC. Sayangnya, ada 4,1 juta pasien TBC tidak terdiagnosa dan tidak terobati. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade kematian akibat TBC meningkat 100 ribu jiwa sepanjang 2019 – 2020.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Didik Budijanto menyebutkan memperingati hari tuberkulosis sedunia pada 24 Maret masyarakat bisa berperan aktif memerangi TBC dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
Momentum Presidensi G20 2022 yang dipegang oleh Indonesia juga menawarkan kesempatan untuk memfokuskan kembali upaya mengakhiri TBC dengan metodologi yang lebih inovatif hingga ke tingkat komunitas. “Saat ini diketahui satu kasus TBC paru bisa menularkan kepada 15 orang di sekitar,”ujar Didik dalam webinar Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Selasa (22/3).