Dulu, kampanye pemerintah dan iklan industri susu yang gencar, memunculkan anggapan bahwa susu adalah satu-satunya sumber kalsium.
Hingga era 2000-an awal, susu punya pamor prestisius di mata masyarakat. Susu dianggap minuman super sehat, imej yang tidak dimiliki minuman lain. Tetapi sekarang sepertinya sudah berubah.
Zaman dulu, kampanye pemerintah dan iklan industri susu yang gencar, memunculkan anggapan bahwa susu adalah satu-satunya sumber kalsium.
Kini orang tidak lagi mendewakan susu sebagai satu-satunya minuman yang penuh manfaat. Faktornya macam-macam. Ahli nutrisi pun meneliti berbagai bahan alam yang ternyata juga menyehatkan bahkan bersifat mencegah atau mengatasi keluhan penyakit. Sehingga alternatif lebih banyak.
Ada juga penelitian yang membelokkan anggapan selama ini bahwa faedah susu sebenarnya tidak seperti yang digambarkan. Bahkan pada level tertentu susu dianggap minuman yang semestinya tidak dikonsumsi orang, terutama anak kecil. "Susu sapi kok diminum manusia." Begitu kira-kira retorika yang muncul kemudian.
Kampanye ASI, menebalkan alasan bahwa susu sapi memang seharusnya tidak diminum manusia. Susu formula yang berasal dari sapi, dianggap tidak baik untuk bayi, karena ASI lebih sesuai dengan kebutuhan bayi manusia.
"Apa kandungan yang unik dimiliki susu yang tidak dimiliki minuman/makanan yang lain?" Tidak ada kata Christopher Gardner, profesor dan peneliti nutrisi dari Standford Prevention Research Center. "Betul kalsium memang mudah didapat dari susu dibanding yang lain.Itu sangat betul. Tetapi kita bisa mendapat kalsium dari banyak makanan lain," tambahnya.