Kekuatan fashion muslim Indonesia terletak pada keragaman desainnya yang kaya ciri khas budaya.
The State of Global Islamic Economic menyatakan, konsumsi industri fashion muslim di Indonesia mencapai US$21 miliar Amerika dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 18,2% per tahun. Angka itu mendudukkan pasar fashion muslim Indonesia sebagai yang terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi dan Pakistan. Indonesia dianggap memiliki peran penting sebagai konsumen fashion muslim dan punya prospek yang besar dalam mendominasi distribusi produk fashion muslim secara global.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Acara ini dilaksanakan di Aquatic Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta Kamis (18/11). Perhelatan fashion ini melibatkan 39 merek fashion muslim nasional ditambah dengan produk kecantikan halal, dan 15 karya dari institusi pendidikan.
Dalam keterangan resminya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan kekuatan fashion muslim Indonesia terletak pada keragaman desainnya yang kaya ciri khas budaya, serta dukungan dari industri garmen dan tekstil yang besar. Semua keunggulan ini penting untuk diperkenalkan ke dunia mode Internasional melalui acara Jakarta Muslim Fashion Week.
“Melalui ajang ini, fashion muslim Indonesia menjadi semakin kuat di pasar domestik dan peluang bisnis ke pasar global akan terbuka luas, hingga pada akhirnya dapat menetapkan posisi Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia,” ungkap Lutfi.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan Jakarta Muslim Fashion Week yang diluncurkan secara resmi sebagai bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 pada 2022. Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program tahunan Kemendag dan Kadin.