“Kita perlu gagal di bawah sini agar tak gagal di atas sana.”
Semua yang saya ketahui tentang Neil Armstrong berakhir pada kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Yang saya tahu, ia astronot yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan. Bagaimana NASA dan ia pernah gagal dalam beberapa kali uji coba peluncuran pesawat ke ruang angkasa, itu yang tak saya ketahui hingga saya melihat biopiknya, First Man.
First Man dibuka dengan adegan menegangkan Neil Armstrong (Ryan Gosling) yang sedang menguji coba pesawat pada 1961. Neil saat itu adalah pilot uji coba pesawat yang berasal dari kalangan sipil. Uji coba tersebut gagal, pesawat tak berfungsi sebagaimana mestinya. Kemampuan Neil diragukan oleh petinggi militer Amerika.
Sampai di situ, adegan berpindah ke rumah kecil Neil di Juniper Hill, California. Neil tampak menenangkan anaknya, Karen, yang berusia dua tahun. Tak lama kemudian, penonton akhirnya tahu Karen memiliki tumor dan meninggal pada akhirnya.
Hati Neil hancur melihat putrinya meninggal. Namun, ia tak pernah menunjukkan kesedihan itu pada Istrinya, Janet (Claire Foy), maupun kepada koleganya. Usai pemakaman, Neil menangis sendirian di ruang kerjanya yang tertutup.
Sepanjang film, Neil bersikap stoik, tak membiarkan dirinya dikuasai emosi baik di depan istrinya maupun koleganya. Kesedihan kehilangan putrinya ia simpan sendiri.