Kampanye bertagar #NoBuyChallenge2025 kembali viral di media sosial Indonesia pada pengujung 2024.
Meskipun baru kembali viral beberapa bulan terakhir, Jeremy Kinanta mengaku sudah menjalani No Buy Challenge sejak setahun lalu. Tak hanya demi kesehatan finansial, Jeremy merasa No Buy Challenge turut mengubah persepsinya terhadap beragam aspek kehidupan sehari-hari, terutama terkait kebahagiaan dan keberlanjutan.
“No Buy Challenge benar-benar mengubah cara saya memandang konsumsi. Awalnya, saya merasa hampir semua barang yang saya inginkan adalah kebutuhan. Tetapi, setelah menjalani tantangan ini, saya belajar membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Ini membantu saya mengurangi kebiasaan belanja impulsif,” ujar Jeremy saat berbincang dengan Alinea.id, Rabu (17/1).
Kampanye bertagar #NoBuyChallenge2025 melanda media sosial di Indonesia pada pengujung 2024. Tagar itu viral berbarengan dengan rencana pemerintahan Prabowo-Gibran menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) mejadi 12%.
Secara sederhana, No Buy Challenge mengajak masyarakat untuk tidak mudah mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan. Tak hanya kali ini, kampanye itu juga sempat viral di era pandemi Covid-19.
Jeremy mengaku termotivasi menjalankan kampanye No Buy Challenge karena ingin mengendalikan keuangan. Namun, saat menjalani gaya hidup hemat itu, dia merasakan perspektifnya turut berubah. Salah satunya soal kepemilikan.