Selama pandemi Covid-19, remaja yang tergolong milenial dan Z mengalami peningkatan gangguan kesehatan mental 53%.
Selain memberikan kemudahan akses atas informasi, internet membawa dampak buruk lainnya. Misalnya, gangguan kesehatan mental yang terjadi terutama pada kaum remaja generasi milenial dan generasi Z.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kondisi sehat seseorang tidak terbatas pada fisik saja, tetapi juga soal mental, dan sosial. Menilik data Americal Psychological Association, selama pandemi Covid-19, remaja yang tergolong milenial dan Z mengalami peningkatan gangguan kesehatan mental 53%.
Psikolog Sandy Kartasasmita mengatakan, gangguan yang muncul akibat kesehatan mental dapat bermacam-macam, seperti kecemasan, stres, dan depresi. Selama pandemi, angka gangguan kesehatan mental generasi milenial dan generasi Z meningkat secara signifikan.
Meski begitu, setiap orang dikatakan harus memiliki stres, karena ada stres yang baik dan stres buruk.
"Jadi kalau besok saya mau ujian, saya gak ada stress, mungkin saya akan cuek dengan ujian besok. Tapi, kalau saya ada takutnya, ada stresnya, saya jadi belajar. Tapi (jika) terlalu berlebihan stressnya, itu menjadi tidak baik," katanya dalam webinar Katadata, Kamis (7/10).