Tambora, Jakarta Barat dikenal sebagai kawasan padat penduduk di DKI Jakarta. Bagaimana kehidupan di sana?
Ratna, 32 tahun dan Soriyah, 27 tahun—bukan nama sebenarnya, terbiasa menjalani hari di rumah petak beratap asbes dan berdinding seng tipis berkarat di Jalan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Kakak-beradik ini tinggal bersama anggota keluarga lainnya di rumah kira-kira seluas lapangan bulu tangkis itu.
Di dalam rumah tersebut, seluruh anggota keluarga Ratna dan Soriyah ada 10 orang lebih. “Kalau kumpul semua dan pada kerja di dalam, jadi sempit,” ucap Ratna kepada Alinea.id, belum lama ini.
Sehari-hari, Ratna mencari nafkah dengan berjualan minuman segar dan makanan ringan. Warungnya yang berada di pinggir jalan, membuat akses jalan menjadi menyempit. Apalagi, tak jauh dari warung Ratna, terdapat parkiran sepeda motor yang membuat badan jalan seluas kurang lebih tiga meter menjadi semain sempit.
Rumah-rumah di wilayah Jembatan Besi, Tambora sangat kecil dan saling berhimpitan. Beberapa kali, kawasan ini menjadi langganan kebakaran. Misalnya, pada 2017 kebakaran mengakibatkan tiga warga mengalami luka bakar.
Setahun kemudian, kebakaran melalap 35 rumah di sana. Lalu, pada 2019, kebakaran menghanguskan dua rumah dan enam kios. Tahun 2020, kebakaran menghabiskan 138 rumah di kawasan itu. Kemudian pada Juni 2023, sembilan rumah terbakar.