Obat kuat menjadi solusi singkat para lelaki yang ingin tangguh di ranjang. Sejarahnya panjang, merentang zaman.
Perkasa di atas ranjang dalam berhubungan intim merupakan dambaan lelaki sejak dahulu. Harga diri seorang lelaki seakan runtuh bila dituding loyo oleh lawan jenisnya. Maka, obat kuat merupakan solusi untuk tahan lama saat bercinta.
Kios-kios kecil menjual obat kuat banyak ditemui di pinggir jalan sejumlah titik di Jakarta. Kios-kios ini menjual obat kuat beragam merek, seperti Viagra, Levitra, hingga Foredi.
Riwayat obat perkasa lelaki sudah ada sejak zaman baheula. Ramuan tradisional, seperti jamu menjadi andalan para bangsawan sejak dahulu. Menurut Rosihan Anwar dalam buku Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia edisi 1, utusan Kerajaan Sriwijaya pernah mengirim utusannya ke Tiongkok semasa Dinasti Sung (960-1279). Utusan tersebut, tulis Rosihan, membawa barang dagangan ke Tiongkok, di antaranya cula badak yang berkhasiat sebagai obat kuat.
Obat kuat Jepang
Kemungkinan obat kuat dengan sistem pabrik, berbentuk jamu dalam kemasan atau pil mulai diproduksi pada awal 1900-an. Mayoritas diracik orang-orang Tionghoa. Menurut peneliti dari University of Sydney Hans Pols, banyak produsen jamu di Hindia Belanda merupakan orang Tionghoa.