Buku mengenai Islam sangat banyak di Tanah Air. Terutama di kalangan pesantren maupun yang diterbitkan di Universitas Islam Negeri (UIN).
Indonesia memiliki peluang memasarkan buku mengenai pemikiran Islam di pasar internasional melalui sejumlah pameran buku dunia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hilmar Farid mengatakan, orang luar cenderung melihat Islam dari apa yang ditangkap dari media, dan dianggap sebagai representasi dari Islam. "Padahal Islam sendiri, terutama di Indonesia kaya sekali baik dari segi pemikiran, praktik, maupun budaya," kata Hilmar seperti dilansir Antara di Jakarta, Rabu (4/4).
Buku mengenai Islam sangat banyak di Tanah Air. Terutama di kalangan pesantren maupun yang diterbitkan di Universitas Islam Negeri (UIN). Tetapi sayangnya belum kedengaran untuk tingkat global.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengikuti pameran buku di tingkat internasional. Bagaimana menjawab berbagai pertanyaan mengenai Islam dalam politik global yang terjawab melalui buku-buku yang dipamerkan tersebut.
Tetapi sayangnya, ada beberapa kelemahan dunia penerbitan di Tanah Air seperti tidak tahu seperti apa buku yang diminati pihak luar. Kemudian untuk penerjemahan juga tidak berdasarkan data.