Penelitian terkait hal itu diterbitkan di The Journal of Clinical Investigation belum lama ini.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama tiga tahun merenggut lebih dari 15 juta jiwa. Tak cuma menimbulkan dampak negatif pada sistem kesehatan global, ternyata infeksi Covid-19 pun membawa efek positif yang tak diduga-duga.
Sebuah riset yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Investigation (November, 2024) oleh para peneliti dari beberapa lembaga dan universitas di Amerika Serikat mengungkapkan, infeksi Covid-19 yang parah bisa membantu mengecilkan tumor yang berisiko kanker.
Tim peneliti menguji teori mereka dengan melakukan eksperimen pada tikus yang mengalami berbagai jenis kanker stadium 4, seperti melanoma, kanker paru-paru, payudara, dan usus besar. Mereka memberi tikus obat yang meniru respons imun terhadap infeksi Covid-19 yang parah, yang memicu produksi jenis sel darah putih yang disebut monosit.
Menurut profesor ilmu biomedis di Anglia Ruskin University, Justin Stebbing dalam The Conversation, sel imun ini memainkan peran penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi dan ancaman lainnya. Hasilnya, tumor pada tikus mulai menyusut di keempat jenis kanker yang diteliti.
Pada pasien kanker, monosit terkadang bisa dibajak oleh sel tumor dan diubah menjadi sel ramah kanker, yang melindungi tumor dari sistem imun. Para peneliti menemukan, infeksi Covid-19 yang parah menyebabkan tubuh memproduksi jenis monosit khusus dengan sifat antikanker yang unik. Monosit yang diinduksi ini secara khusus tak hanya dilatih untuk menargetkan virus, tetapi juga mempertahankan kemampuan untuk melawan sel kanker.