Sosial dan Gaya Hidup

Jalan keluar cegah pendatang yang menganggur

Urbanisasi kerap menyisakan problem pengangguran. Bagaimana solusinya?

Rabu, 26 Juni 2024 06:00

Maksum, 21 tahun, selalu berusaha mendatangi rumah-rumah warga yang tengah direnovasi di daerah Jakarta dan Tangerang, menawarkan diri untuk bekerja sebagai kuli bangunan atau tukang cat. Pemuda asal Brebes, Jawa Tengah itu mengakui sangat membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup di Jakarta.

Dia datang ke Jakarta selepas Idulfitri pada April 2024 lalu. Tujuannya ingin punya pekerjaan yang lebih pasti ketimbang di kampung halamannya. Selama di desa, dia hanya menggantungkan penghasilan sebagai buruh tani bawang merah, dengan upah Rp50.000 sehari.

“Tapi tidak setiap hari ada kerjaan. Kadang-kadang sama sekali enggak ada, (bisa) seminggu (tidak ada kerja). (Kalau begitu) saya enggak punya duit,” ucap Maksum kepada Alinea.id, Sabtu (22/6).

Dia merantau berbekal ijazah SMK jurusan otomotif dan menggantungkan harapan dari bantuan saudaranya yang membawanya ke Jakarta. Sayangnya, tempat saudaranya bekerja di toko ponsel di Roxy Square, Jakarta Barat juga sedang banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Jadi saya belum kerja dari Lebaran sampai sekarang,” kata Maksum.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait