Jumlah sekolah yang ada IKN belum memadai. Anak-anak ASN terancam tak punya akses ke pendidikan berkualitas.
Infrastuktur pendidikan belum menjadi perhatian pemerintah dalam proyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN). Padahal, ada sekitar 3.246 aparatur sipil negara (ASN) yang bakal menghuni IKN pada gelombang pertama periode Juli-November 2024. Anak-anak mereka butuh pendidikan yang berkualitas.
Sejauh ini, pemerintah telah menyiapkan delapan sekolah, yakni SDN 004 Sepaku, SDN 007 Sepaku, SDN 014 Sepaku, SDN 017 Sepaku, SDN 020 Sepaku, SMP Negeri 27 Penajam Paser Utara (PPU), SMA Negeri 3 PPU, SMK Negeri 1 PPU, dan TK Mitra Pradana. Dalam Peta Jalan Pendidikan di IKN, setidaknya akan ada 360 sekolah didirikan di sekitar IKN, termasuk sekolah negeri.
Sosiolog pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rakhmat Hidayat menilai pemerintah belum mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan anak-anak ASN yang bakal diterbangkan ke IKN. Ia memandang infrastuktur pendidikan belum digarap serius oleh pemerintah di ibu kota baru.
"Selama ini fokus politik itu adalah (pembangunan) kementerian-kementerian negara, seperti (Kementerian) PUPR, Kementerian Perhubungan. Di sisi non teknis, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan itu belum tersentuh," ucap Rakhmat kepada Alinea.id, Kamis (1/8).
Menurut Rakhmat, pemerintah harus menyusun peta jalan untuk membangun pendidikan berkualitas di IKN. Artinya, selain kuantitas sekolah, pemerintah juga harus memperhatikan sarana dan prasarana sekolah, sumber daya pengajar, dan proses pembelajaran.