Kemampuan bayi menangkap humor dari aksi melucu orang dewasa—atau membadut—dimulai dengan jeritan sederhana pada usia tiga bulan.
Orang tua pasti bahagia jika melihat anak-anaknya tertawa. Namun, sejak kapan anak-anak itu mulai mengenal humor? Ada beberapa penelitian yang menjelaskan hal ini.
Riset yang dilakukan para peneliti dari Johnson State College pada 2012, terbit di jurnal Infant and Child Development menyebut, kemampuan bayi menangkap humor dari aksi melucu orang dewasa—atau membadut—dimulai dengan jeritan sederhana pada usia tiga bulan, lalu meniru tindakan yang konyol pada usia lima bulan. Kemampuan menangkap humor itu ditandai dengan peningkatan senyuman dan tawa.
Dalam riset yang dilakukan para peneliti dari Johnson State College, University of Vermont, dan University of New Hampshire-Manshester, yang terbit di Journal of Experimental Child Psychology (Agustus, 2015) ditemukan, bayi segala usia tersenyum saat orang tua diperintahkan tersenyum dan tertawa sembari bertindak konyol terhadap bayi mereka.
“Namun, hal ini (senyum) terjadi secara signifikan lebih lama pada usia lima dan enam bulan, serta lebih sering dan lebih cepat pada usia tujuh bulan, ketika orang tua memberikan isyarat humor,” tulis para peneliti.
“Jadi, mulai usia lima bulan, sikap orang tua memengaruhi bayi terhadap tindakan yang tak masuk akal, dan efek ini semakin besar pada usia tujuh bulan.”