Bagi pebisnis yang mengandalkan WhatsApp dan Instagram untuk usaha mereka, gangguan aplikasi menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Layanan WhatsApp mengalami gangguan beberapa pekan yang lalu. Selama gangguan itu, pengguna WhatsApp tidak bisa berkirim pesan, baik teks maupun format media (foto, video, stiker, audio). WhatsApp down terpantau terjadi selama kurang lebih dari 2 jam.
Tidak hanya itu, layanan Instagram juga mengalami gangguan pada Senin (31/10) malam. Pengguna mengeluh akun Instagram mendadak terkena suspend (ditangguhkan) tanpa penyebab pasti. Perwakilan Meta telah mengungkapkan penyebab tumbangnya masing-masing layanan karena adanya kesalahan teknis di sistem mereka. Kedua kejadian itu menimbulkan reaksi yang masif di linimasa.
“Teknologi informasi mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir, bahkan pandemi semakin mendorong inovasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung adaptasi bisnis agar tetap berjalan. Namun, pelaku bisnis juga perlu memahami bahwa tingginya ketergantungan bisnis teknologi memiliki risiko yang membawa dampak negatif akan usaha mereka,” ujar CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11).
Hal tersebut menandakan tingginya ketergantungan masyarakat akan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) baik dari sisi bisnis, maupun sosial. Bagi pebisnis yang mengandalkan WhatsApp dan Instagram untuk usaha mereka, gangguan seperti ini menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Bagi para pengiklan, mereka tidak dapat menjangkau pelanggan potensial yang berdampak terhadap angka penjualan, sedangkan bagi brand yang mengandalkan postingan di Instagram, mereka tidak bisa menawarkan produknya hingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar, belum lagi koordinasi dan komunikasi pekerjaan yang terputus bagi mereka yang mengandalkan WhatsApp.