Ada banyak kesalahpahaman tentang seseorang yang introver, seperti dianggap antisosial, tidak ramah, pemalu, atau kesepian.
Pada 2 Januari, hari introver sedunia diperingati. Pencetusnya adalah seorang psikolog asal Jerman, Felicitas Heyne, berdasarkan artikelnya pada 2011 di situs web introvert.day. Perayaan itu didorong adanya beberapa kasus diskriminasi yang dialami orang introver karena punya sifat yang tertutup.
Melansir Sinews, psikolog asal Swiss, Carl Gustav Jung, menciptakan istilah introver dan ekstrover pada 1921. Menurut Jung, ekstrover adalah orang yang fokus pada dunia luar, berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan, sedangkan introver terkait dengan minat yang lebih besar terhadap rangsangan internal, seperti refleksi dan kontemplasi.
Ada banyak kesalahpahaman tentang seseorang yang introver, seperti dianggap antisosial, tidak ramah, pemalu, atau kesepian. Namun, di sisi lain menjadi seorang introver ternyata merupakan sebuah keuntungan.
Menurut penulis buku The Introverted Leader: Building on Your Quiet Strength, Jennifer B. Kahnweiler, seperti dikutip dari TIME, kaum introver adalah orang-orang yang mendapatkan energinya dari menghabiskan waktu sendirian.
“Ini seperti baterai yang harus diisi ulang. Lalu, mereka bisa keluar dan terhubung bersama orang lain dengan sangat baik,” kata Kahnweiler, dikutip dari TIME.