Korsleting listrik menjadi faktor utama kebakaran di Jakarta dengan 4.829 kasus (60%) sejak 2018-Agustus 2022.
Sedikitnya terjadi 8.004 kasus kebakaran di DKI Jakarta sejak 2018-Agustus 2022. Korsleting listrik menjadi faktor utama dengan 4.829 kejadian (60%), disusul penyebab lainnya 1.180 kejadian (14%), membakar sampah 859 kejadian (10,7%), gas 804 kejadian (10,4%), rokok 295 kejadian (3%), dan lilin 37 kejadian (0,4%).
Guna meminimalisasi risiko kebakaran akibat korsleting listrik, masyarakat diminta tertib dalam memanfaat tenaga listrik. Salah satunya dengan tak mengutak-atik kWh meter PLN di rumah karena termasuk kategori pelanggaran dan berbahaya.
Kemudian, imbuh General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, tak mengambil listrik langsung dari tiang. Lalu, menghubungi PLN jika memerlukan listrik tambahan, baik sementara maupun permanen.
Berikutnya, juga menghubungi PLN, yang bisa diakses melalui aplikasi PLN Mobile, apabila terjadi masalah kelistrikan. Selain itu, pastikan tidak ada masalah kelistrikan, baik kWh meter maupun pembayarannya, sebelum membeli atau menyewa rumah.
"Jika terdapat masalah kelistrikan di dalam rumah, pelanggan bisa menghubungi teknisi kelistrikan melalui PLN Mobile pada fitur ListriQu, di mana perusahaan telah bekerja sama dengan anak perusahaan Haleyora Power untuk dapat melayani masyarakat one stop service," tuturnya.