Bagi kamu yang ingin mendaki Semeru pada libur Lebaran tapi belum mendaftar via daring, siap-siap gigit jari, sebab kuota sudah penuh.
Bagi kamu yang berniat mendaki Gunung Semeru pada libur Lebaran, tapi belum melakukan pendaftaran via daring, siap-siaplah gigit jari. Pasalnya, kuota pendakian menuju gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut sudah penuh.
Masa libur Lebaran yang cukup panjang bisa menjadi alasan kenapa pendakian Gunung Semeru penuh untuk 13 hari ke depan. Dilansir dari laman bromotenggersemeru.org, pendakian Gunung Semeru sudah memenuhi kuota sebanyak 600 pendaki per hari, mulai Senin (18/6) hingga Sabtu (30/6).
Sejak 1 Oktober 2017 lalu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengubah seluruh tata cara pengajuan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dari sistem luring (manual) menjadi daring. Sistem pendaftaran pendakian ke Gunung Semeru secara manual sudah tidak diberlakukan lagi.
Pendaftaran daring pendakian Gunung Semeru ini dibuka selama tiga bulan sebelum tanggal pelaksanaan pendakian, atau paling lambat tiga hari sebelumnya. Tarif karcis masuk untuk para pendaki di kawasan TNBTS dibagi menjadi beberapa, yakni
1. Tarif karcis masuk pendaki nusantara Semeru
- Hari kerja (umum) Rp17.500 per orang per hari (Tarif ini terdiri dari karcis masuk Rp10.000, melakukan kegiatan di dalam kawasan Rp5.000, dan asuransi Rp2.500).
- Hari libur (umum) Rp22.500 per orang per hari (Tarif ini terdiri dari karcis masuk Rp15.000, melakukan kegiatan di dalam kawasan R 5.000, dan asuransi Rp2.500).
2. Tarif karcis masuk pendaki mancanegara Semeru
- Hari kerja (umum) Rp210.000 per orang per hari (Tarif ini terdiri dari karcis masuk Rp200.000, melakukan kegiatan di dalam kawasan Rp5.000, dan asuransi Rp5.000).
- Hari libur (umum) Rp310.000 per orang per hari. (Tarif ini terdiri dari karcis masuk Rp300.000, melakukan kegiatan di dalam kawasan R 5.000, dan asuransi Rp5.000).
Gunung Semeru di mata pendaki
Gunung Semeru atau Gunung Meru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Keindahan alam gunung yang lekat dengan predikat puncak para dewa ini, membuat itu menjadi destinasi pendakian favorit.
Alhasil, pemandangan kuota penuh saat libur Lebaran pun dimafhumkan. Menurut Muhammad Ridwan, salah satu pendaki, dirinya sangat takjub melihat keindahan gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut.
"Pas sampe puncak saya nangis luar biasa setelah hampir enam jam jalan. Langsung sujud liat indahnya ciptaan Allah," ungkapnya kepada Alinea, Minggu (17/6). Ia mengaku sangat rindu mendaki gunung Semeru lagi.
Dirinya berkisah pengalaman paling seru bisa mendaki bersama sahabat, bertemu teman baru, dan yang paling dirindukan adalah berbincang sambil minum kopi di Ranu Kumbolo, ditemani suhu udara yang hampir 1 derajat.
"Yang enggak bisa itu nanjak summit-nya, pasir, jadi susah nanjaknya. Pas nanjak malem dingin campur panas, dahaga luar biasa saat itu. Jalan sambil ngerayap, sarung tangan sampai bolong," jelasnya.
Adapun Asep Eka Saputra, membagi pengalamannya saat mendaki gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu. Ia mendaki tahun 2015 bersama 11 temannya.
"Saat summit yang berangkat sembilan orang, yang sampai puncak cuma saya saja. Yang lain pada sakit jadi tidak kuat untuk menanjak dan turun. Parahnya saya enggak bawa minum, karena haus saya minum bekas buangan kulit semangka orang saya hisap-hisap," ujarnya kepada Alinea, Minggu (17/6).
Seperti halnya Ridwan, Asep merindukan suasana saat berada di Ranu Kumbolo. Menurutnya, Ranu Kombolo merupakan surganya Semeru. "Secara posisinya bagus, ada di antara dua bukit jadi indah saat menikmati sunrise. Air Ranu Kumbolo tidak dingin, tapi sayang airnya sudah terkontaminasi karena ulah pendaki lain yang membuang sampah sembarangan dan tercampur oleh sabun," jelasnya.
Ranu Kumbolo adalah sebuah danau dengan air yang jernih, dengan pemandangan alam indah, serta dikelilingi bukit-bukit. Ketika pagi hari, pendaki dapat melihat matahari terbit di antara dua bukit. Berada di ketinggian 2.400 mdpl, sehingga udara di Ranu Kumbolo cukup dingin dengan suhu 1° s.d. -5°. Pendaki dapat beristirahat di sini, seraya mendirikan tenda.
Pendaki lainnya yang berpengalaman bertandang ke Semeru, Nailin In Saroh membagikan tips bagi kalian yang ingin mendaki Gunung Semeru, yaitu menyiapakan fisik dengan cara olahraga secara rutin minimal satu bulan sebelum pendakian. "Selebihnya logistik dan alat mendaki juga harus dipersiapkan, untuk pribadi paling penting jaket gunung. Jangan lupa berdoa dan jangan ngomong sembarangan," ujarnya kepada Alinea.