Ada beberapa cara agar para perempuan lebih melek digital.
Data We Are Social Digital Report 2021 menunjukkan data penggunaan internet didominasi oleh laki-laki (50,3%) dibandingkan dengan perempuan (49,7%). Hal serupa terlihat dari tingkat literasi digital. Perinciannya, literasi digital perempuan untuk usia 15 tahun ke atas lebih rendah (90,4%) dibanding aki-laki (97,3%).
Ini mencerminkan perempuan masih kurang dari sisi literasi digital. Padahal, perempuan memiliki peran yang cukup besar, baik dalam keluarga maupun ekonomi. Peran perempuan dalam literasi digital menjadi penting sebagai jendela informasi keluarga dan masyarakat, salah satunya adalah dalam pola pengasuhan anak dan pengawasan penggunaan teknologi.
“Perempuan memegang peranan yang penting banget. Perempuan memiliki tantang dan tanggung jawab yang cukup berat, sehingga dibutuhkan literasi digital pada perempuan, agar tau apa saja yang bisa diberikan pada keluarga dan mana yang tidak,” ujar Certified positive discipline parent educator dan Positive parenting influencer, Damar Wijayanti secara virtual (20/9).
Dengan mengetahui cara mengakses informasi yang baik dan benar, perempuan dapat mencegah terpaparnya hoaks ataupun informasi-informasi yang tidak kredibel bagi keluarganya.
Damar kemudian memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan, khususnya para perempuan agar lebih melek akan literasi digital. Di antaranya dengan metode VUCA (Vision, Understanding, Clarity, dan Agility) dengan penjelasan sebagai berikut;
V: vision