Kementerian tersebut juga memerintahkan penghentian segera semua penjualan produk yang terpengaruh.
Kementerian Kesehatan Malaysia memperingatkan masyarakat agar tidak menggunakan produk kosmetik yang berulang kali diiklankan di media sosial sebagai "bebas dari zat terlarang". Sebelumnya, pejabat di Negeri Jiran itu mengatakan mereka menemukan krim wajah yang mengandung bahan kimia yang tidak dapat digunakan tanpa pengawasan medis karena risiko kesehatan dan telah memerintahkan penarikannya.
Produk itu -- yang disebut Krim Debalen Dnars Gold -- diiklankan secara keliru sebagai "bebas dari zat terlarang" dalam unggahan Facebook berbahasa Melayu yang dibagikan pada 29 September 2024.
Krim wajah itu mengklaim membantu "menghilangkan bintik-bintik, jerawat, dan bekas luka" serta mengatasi "pigmentasi dan bintik hitam".
Beberapa gambar yang dilampirkan pada unggahan itu menunjukkan kemasan krim yang tersedia dalam satu set kotak yang berbeda. Namun, Kementerian Kesehatan Malaysia memperingatkan bahwa krim tersebut mengandung obat-obatan terlarang yang berpotensi membahayakan.
Produk yang ditarik
Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan pada tanggal 30 September bahwa mereka telah menemukan Krim Debalen Dnars Gold mengandung hidrokuinon, tretinoin, dan betametason 17-valerat -- zat yang tidak dapat digunakan tanpa resep.