Sosial dan Gaya Hidup

Man on the Moon, mengaburkan batasan fiksi dan nyata

Film "Man on the Moon" (1999) menjungkirbalikkan fiksi dan realitas di dunia. Ini juga kritik atas segala pencitraan yang dilakukan manusia.

Senin, 16 April 2018 15:30

Adakah orisinalitas di dunia yang sekompleks ini? Banyak manusia terasing dengan dirinya dan tenggelam dalam dunia citra. Mengunggah gambar diri dengan mode terbaru, persetan dengan rasa tak nyaman, gatal, dan panas, akibat kain yang tak ramah kulit. Menjelajah destinasi eksotis di Nusantara untuk menjejali media sosialnya dengan gambar terbaik, meski tabungan ludes. Lalu mendadak atas nama citra, mengenakan sepatu olahraga merek kaliber dunia demi bisa berpose di stadion ternama.

Jika klaim pemujaan terhadap citra adalah pepesan kosong, maka obat peninggi, pil pelangsing, pemutih badan, jual beli followers media sosial tak akan laku. Faktanya, menurut laporan tahunan yang dikeluarkan We Are Social, persentase masyarakat Indonesia yang membeli barang dan jasa di media daring untuk produk tersebut, selama 2017 mencapai 41% dari total populasi. Jumlah ini meningkat 41% dibanding 2016 yang menyentuh 26% saja.

Fenomena ini dijelaskan filsuf Perancis Jean Baudrillard dalam “Simulacra” (1983). Menurutnya, manusia mendiami ruang realitas, di mana perbedaan antara yang nyata dan fantasi, yang asli dan palsu sangat tipis. Modernisme yang mewujud dalam budaya pop jadi dalang pengaburan tersebut. Sebab ia menggerogoti budaya tanding dan menjungkirbalikkan realitas.

Identitas manusia pun katanya, mencelat dalam budaya citra, yang dipengaruhi film, iklan, mode, dan komoditi lainnya. Tak peduli berapapun rupiah digelontorkan, asal itu bisa menyokong citra yang dibangun, maka publik cenderung tak peduli.

Adalah Andy Kaufman, komedian asal Negeri Paman Sam yang melepaskan diri dari jerat tipuan pencitraan diri. Ia dilukiskan dalam film bioepic bertajuk “Man on the Moon” (1999) sebagai orang paling orisinil dan terus berihtiar melepaskan diri dari jejaring pasar. Bagi sebagian orang, Kaufman yang diperankan aktor spesialis komedi Jim Carrey ini, sosok gila dan paling subtil. Semua ditabrak demi membuktikan pada publik, ia tak terasing dengan dirinya, kehilangan identitas, atau menghamba pada pasar demi mendulang gelak tawa.

Purnama Ayu Rizky Reporter
Purnama Ayu Rizky Editor

Tag Terkait

Berita Terkait