Riset yang dikerjakan beberapa peneliti dari Stanford University School of Medicine, terbit di jurnal Nature Aging (Agustus, 2024) melacak ribuan molekul berbeda dari 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun.
Sebagian besar orang, yang memasuki usia pertengahan 40-an tahun, barangkali mengalami tanda-tanda yang kurang nyaman di tubuhnya, seperti lebih gampang sakit atau otot terasa lebih lemah. Ketika bercermin, seseorang di usia tersebut kemungkinan pula menyadari adanya kerutan di wajah atau rasa nyeri yang tiba-tiba.
Tak bisa dimungkiri, manusia memang mengalami perubahan drastis sebagai rangkaian yang bertahap sejak dilahirkan hingga meninggal dunia. Sebuah penelitian menunjukkan, penuaan memang terjadi, dalam dua tahap usia rata-rata 44 tahun dan 60 tahun.
Riset yang dikerjakan beberapa peneliti dari Stanford University School of Medicine, terbit di jurnal Nature Aging (Agustus, 2024) melacak ribuan molekul berbeda dari 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun. Relawan mengirimkan sampel darah, tinja, serta usapan kulit, mulut, dan hidung setiap beberapa bulan selama satu hingga nyaris tujuh tahun.
Para peneliti kemudian menilai 135.000 molekul berbeda, antara lain ribonucleic acid (RNA), protein, dan metabolit, serta mikroba, seperti bakteri, virus dan jamur yang hidup di usus dan kulit peserta.
Jumlah sebagian besar molekul dan mikroba, ternyata tak berubah secara bertahap dan kronologis. Namun, ketika para peneliti melacak kelompok molekul dengan perubahan terbesar, mereka menemukan ada transformasi yang cenderung terjadi saat seseorang berusia pertengahan 40-an dan awal 60-an tahun.