Sosial dan Gaya Hidup

Membangun ‘pulau sampah’ justru mengancam lingkungan

Pulau sampah itu bakal memanfaatkan sampah dan sedimen atau lumpur yang ada di dasar 13 sungai wilayah Jakarta.

Sabtu, 18 Mei 2024 06:13

Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan pembangunan pulau baru yang bakal dimanfaatkan sebagai lokasi pengolahan sampah bagi wilayah aglomerasi untuk 100 tahun ke depan. Ia mengatakan, warga Jakarta dan sekitarnya tak mungkin lagi mengandalkan pembuangan sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Dilansir dari Antara, fasilitas itu bakal memanfaatkan sampah dan sedimen atau lumpur yang ada di dasar 13 sungai wilayah Jakarta. Lalu, lumpur dan sampah itu dipindah ke area pesisir laut utara, yang kemudian menyerupai pulau.

Ia melanjutkan, sudah ada negara yang dapat dijadikan contoh, seperti Singapura, Maladewa, dan Jepang. Sebagai informasi, di Singapura ada di Pulau Semakau yang digunakan seabgai tempat pembuangan sampah akhir. Semakau mulai dibangun pada 1999, dengan kapasitas sekitar 63 juta meter kubik sampah.

Di Jepang, ada Pulau Yumenoshima, pulau buatan yang dimanfaatkan sebagai lahan tempat pembuangan sampah sekaligus untuk mengurangi volume sampah di tempat pembungan akhir di Teluk Tokyo. Sedangkan di Maladewa ada Pulau Thilafushi, yang bisa menampung sampah harian lebih dari 330 ton.

Heru mengatakan, nantinya wilayah aglomerasi, yakni Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok, dan Cianjur bisa membuang sampah di lokasi itu.

Stephanus Aria Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait