Saat itu, Jokowi tersadar, infrastruktur jalan sangat buruk dan ada kesenjangan pembangunan.
Pada 1983, Joko Widodo mendaki Gunung Kerinci di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi bersama rekan-rekan mahasiswa pecinta alam Silvagama dari Universitas Gadjah Mada. Ketika rombongan pendaki memutar jalan pasca-kecelakaan bus di kawasan Indarung, Jokowi menyaksikan keelokan panorama Solok.
Ternyata, pengalamannya itu memengaruhi pemikiran Presiden Indonesia ke-7 itu, terkait pembangunan infrastruktur, memajukan desa, memberi bantuan pendidikan dan kesehatan, akses listrik, dan pergeseran paradigma Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.
Saat itu, Jokowi tersadar, infrastruktur jalan sangat buruk dan ada kesenjangan pembangunan. Kisahnya menyaksikan keindahan panorama Solok juga ikut menginspirasi Jokowi menggulirkan program Revitalisasi Seribu Rumah Gadang.
Pengalaman Jokowi ini tertuang dalam buku Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983 karya Rifqi Hasibuan dan Iqbal Aji Daryono.
"Ternyata karakter Bapak Jokowi muda saat mendaki relatif identik dengan Pak Jokowi sekarang, berdasarkan kesaksikan rekan-rekan pendaki," tutur salah satu penulis buku Jokowi Travelling Story: Kerinci 1983 Rifqi Hasibuan dalam acara peluncuran bukunya di Pulau Dua Resto, Jakarta Pusat, Senin (8/4).