Ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi pembunuh anak-anak lainnya.
Beberapa hari belakangan, publik dikejutkan dengan pembunuhan dan pemerkosaan seorang anak berinisial AA berusia 13 tahun di Palembang, Sumatera Selatan oleh empat pelaku, yang juga anak-anakāIS berusia 16 tahun, MZ 13 tahun, NS 12 tahun, dan AS 12 tahun. Gadis kecil itu dihabisi nyawanya dengan cara dipukul dan dibekap. Peristiwa miris ini jarang terjadi dalam kasus kriminal.
Di Inggris pada 2023, seorang gadis berusia 15 tahun, bernama Brianna Ghey, juga sempat membuat heboh publik. Dia tewas usai ditikam 28 kali oleh dua anak berusia 15 tahun bernama Eddie Ratcliffe dan Scarlett Jenkinson.
New York Times, 11 Oktober 1983 menulis, pembunuhan mulai menonjol dalam statistik laporan pembunuhan yang dikumpulkan Federal Bureau of Investigation (FBI) pada usia 13 dan 14 tahun. Pada usia usia 15 tahun, angka ini hampir sama tingginya dengan angka untuk semua umur. Ada banyak faktor mengapa anak-anak tega membunuh dari para peneliti, yang dibeberkan New York Times.
Berbagai faktor
Asisten profesor klinis psikiatri di George Washington University, Alan B. Zients, dan profesor hukum di George Washington University, Elyce H. Zenoff menyebut dua kategori remaja di bawah 16 tahun yang melakukan pembunuhan. Laporan itu ditulis dalam International Journal of Law and Psychiatry. Kategori pertama adalah pembunuh non-empatik, yakni anak-anak yang tidak memiliki kemampuan psikologis untuk menempatkan diri mereka di posisi orang lain.