Sosial dan Gaya Hidup

Mengapa seseorang memilih melompat dari ketinggian untuk bunuh diri?

Bunuh diri dengan melompat sangat mematikan. Sebab, 85% orang yang melompat dari tempat yang tinggi sudah pasti tewas.

Jumat, 18 Oktober 2024 06:06

Mantan personel grup vokal One Direction, Liam Payne, tewas usai terjatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina, Rabu (16/10) waktu setempat. Meski masih dalam penyelidikan, diduga Payne bunuh diri dengan cara melompat.

Pada 2021, dalam podcast The Diary of a CEO, Payne sempat mengungkapkan dia pernah berpikir bunuh diri selama menjadi anggota One Direction. Tahun 2019, Payne pun pernah mengeluhkan tentang kesehatan mental orang-orang yang bekerja di industri musik seperti dirinya.

Belakangan ini, beberapa kasus bunuh diri juga dilakukan dengan metode melompat dari ketinggian gedung. Misalnya, seorang warga Jakarta berinisial H, 55 tahun, yang bunuh diri dengan melompat dari lantai 21 di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/10).

Lalu di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, seorang pria berinisial EF, 35 tahun, tewas usai jatuh dari lantai 15 sebuah apartemen. Kemudian pada Jumat (4/10), seorang mahasiswi berinisial E, 18 tahun, meninggal dunia usai melompat dari lantai 6 kampusnya yang berada di Jakarta Barat.

Centre for Suicide Prevention menulis, bunuh diri dengan melompat sangat mematikan. Sebab, 85% orang yang melompat dari tempat yang tinggi sudah pasti tewas. Kebanyakan orang yang memilih melompat, menderita gangguan mental yang lebih parah dibandingkan dengan orang yang mengakhiri hidup dengan cara lain.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait