Walau terlihat sehat, ternyata ada sisi negatif diet hanya dengan mengonsumsi sup.
Banyak metode orang melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Salah satunya dengan diet sup atau dikenal dengan souping. Dilansir dari New York Post, pada 1980-an, diet sup kubis menjadi populer saat banyak orang yang ingin menurunkan berat badan, menghabiskan semangkuk demi semangkuk hidangan rendah kalori dengan harapan dapat memangkas lingkar pinggang mereka secepatnya.
Saat ini, diet sup kembali menjadi pilihan orang. Bahkan, dengan variasi pilihan.
“Sup sering kali dilihat sebagai metode makan bersih dan penurun berat badan, melibatkan kepatuhan terhadap pola makan yang hanya terdiri dari sup sayuran untuk jangka waktu tertentu, biasanya tujuh hari,” kata konsultan nutrisi dari Diabetes Strong, Inc., Kelsey Costa kepada Parade Magazine.
Dikutip dari Everlywell pernah ada penelitian tahun 2007 tentang efek mengonsumsi berbagai macam sup sebelum makan, termasuk sup yang terbuat dari kaldu dengan sayuran, sup sayuran kental, dan sup sayuran yang dihaluskan. Ketika partisipan mengonsumsi sup sebelum makan, mereka makan lebih sedikit dibandingkan partisipan yang tak mengonsumsi sup.
“Tingkat rasa lapar lebih rendah pada peserta yang makan sup sebelum makan dibandingkan yang tidak makan sup,” tulis Everlywell.