Sosial dan Gaya Hidup

Menyusuri kenangan Pramoedya Ananta Toer dalam "Namaku Pram"

Pameran yang telah dilakukan selama sebulan itu sudah dihadiri pengunjung lebih dari 5.500 orang.

Minggu, 20 Mei 2018 21:19

Pramoedya Ananta Toer, sosok sastrawan dengan segala cerita hidupnya yang penuh sejarah. Sebuah pameran dengan judul "Namaku Pram" yang digelar Dia Lo Gue Artspace kembali mengingatkan akan sosok sastrawan yang biasa dipanggil Pram itu.

Rentetan cerita Pram semasa hidupnya, karya-karyanya dan arsip keluarga tentang Pram, dipamerkan dengan iringan alunan nada yang menciptakan suasana tenang. Pameran yang telah dilakukan selama sebulan itu sudah dihadiri pengunjung lebih dari 5.500 orang.

"Antusias berasal dari kalangan muda. Sekitar 80% mengetahui tentang Pram, 20% lainnya akhirnya tahu Pram. Ada juga Pramis garis keras," kata salah satu volunteer di pameran tersebut bernama Indah, saat ditemui Alinea.

Dinding bertuliskan momentum dari tahun ke tahun kehidupan Pram menjadi karya pembuka saat memasuki ruang pameran. Beberapa arsip yang dipinjamkan keluarga seperti surat dari anak-anak Pram semasa diasingkan, menjadi sisi lain dari pameran yang mencuri perhatian.

"Kalau karya hanya bukunya yang diterjemahkan dalam 42 bahasa, selebihnya dokumen dan arsip. Totalnya sekitar 2% merupakan milik keluarga," jelas Indah.

Ayu mumpuni Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait