Sosial dan Gaya Hidup

Narsistik dan Sindrom Peter Pan apa perbedaannya?

Orang dengan gangguan narsistik akan merasa bangga pada diri mereka sendiri secara berlebihan.

Selasa, 15 Maret 2022 11:35

Gangguan kesehatan mental narsistik banyak mengemuka ketika membahas sindrom Peter Pan meskipun keduanya merupakan dua konsep yang berbeda. Bagaimana penjelasannya?

Narsistik merupakan kondisi gangguan kepribadian di mana seorang individu menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi. Melansir Healthline, istilah narsistik sendiri berasal dari Yunani ketika seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri ketika tidak sengaja melihat dirinya pada kolam air. Orang dengan gangguan narsistik akan merasa bangga pada diri mereka sendiri secara berlebihan serta menganggap diri sendiri memiliki pencapaian yang luar biasa. Dengan begitu seorang narsistik akan memiliki empati yang rendah kepada orang lain. Kesamaannya dengan Sindrom Peter Pan adalah mereka dengan mudah tersinggung serta merasakan depresi ketika dikritik oleh orang lain meskipun memiliki tingkat percaya diri yang tinggi.

Memang benar bahwa beberapa orang yang hidup dengan Sindrom Peter Pan juga menunjukkan beberapa kecenderungan narsistik walau tidak semuanya. Namun, banyak orang memiliki beberapa sifat narsis tidak tergolong sebagai sebuah gangguan kepribadian. Kendati demikian, Sindrom Peter Pan dan narsistik memiliki beberapa kesamaan. Orang-orang yang mengidap narsistik biasanya gagal bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya, gampang menyalahkan orang lain atas kegagalan, memprioritaskan keinginan pribadi di atas kebutuhan orang lain, serta takut terhadap kritik dan konflik.

Psikolog Patrick Cheatham mengatakan orang-orang dengan Sindrom Peter Pan bisa menutupi masalahnya dengan cara-cara narsistik. “Misalnya dengan menunjukkan prestasi-prestasi diri untuk menghindari kritik,” ujar Cheatham. Padahal sebenarnya orang-orang yang berusaha untuk mengeksplorasi sifat narsistik akan menemukan perasaan tidak mampu dan kekosongan. Namun, mereka berusaha menutupinya untuk menghindari rasa tidak hormat yang berujung pada pengaruh terhadap prestasi pekerjaan.

Seperti diketahui sikap orang yang diindikasi mengidap Sindrom Peter Pan juga bisa dianalisis. Orang-orang ini cenderung tidak bisa diandalkan. Mereka akan mengalami gejolak emosional yang tinggi ketika menghadapi stres. Kemudian, mereka juga cenderung menyalahkan orang lain ketika ada kesalahan dan tidak memiliki minat untuk mengembangkan diri.

Nadia Lutfiana Mawarni Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait