Tengkorak membantu orang mendapatkan barang yang mereka butuhkan.
Di setiap negara tentu memiliki keunikan budayanya masing-masing, salah satunya adalah Bolivia. Rakyat setempat merayakan Hari Tengkorak pada akhir pekan, tradisi ini penuh dengan warna yang berakar pada kepercayaan kuno asli mereka. Hal ini dimaksudkan untuk membawa keberuntungan dan perlindunggan dengan menghormati orang yang sudah meninggal.
Perayaan tersebut dikenal dengan nama "ñatitas". Tengkorak-tengkorak tersebut didekorasi dan diarak ke pemakaman seminggu setelah All Saints Day. Beberapa di antaranya dihiasi dengan kacamata hitam, rokok serta bunga, dan topi warna-warni. Festival tahun ini juga bertepatan dengan pelantikan Presiden Bolivia yang baru, Luis Arce.
“Kami datang untuk meminta atau para bakta datang ke sini untuk meminta bantuan yang mereka inginkan, terutama meminta kesehatan dan kesejahteraan keluarga,” ujar Angel Aduviri, salah satu yang juga merayakan hari itu, seraya menambahkan tengkorak membantu orang mendapatkan barang yang mereka butuhkan.
Tradisi dan budaya Aymara, Quechua, dan kelompok lain tetap kuat di Bolivia, di mana penduduk asli menjadi mayoritas di negara yang terletak di jantung Amerika Selatan.
“Saya datang mengunjungi Natitas, kami datang setiap tahun, banyak peminatnya,” ucap salah seorang pemuja Rosario Zelaya. “Mereka adalah malaikat kami, mereka menjaga kami, membimbing kami, membantu kami, melindungi kami dan memberkati kami. Jelas pertama Tuhan dan kemudian jiwa kita," jelas dia lagi.