Masyarakat harus diarahkan melaksanakan prosedur sunat di fasilitas kesehatan yang memiliki izin.
Dari sisi medis, sunat memiliki beberapa manfaat. Di antaranya mengurangi risiko terjadinya penyakit menular seksual seperti herpes atau sifilis, mencegah terjadinya penyakit pada alat kelamin, mengurangi risiko terjadinya kanker pada alat kelamin pria dan kanker serviks pada pasangan, dan membuat kesehatan alat kelamin pria menjadi lebih terjaga.
Komisioner Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi KPAI Jasra Putra mengaku, sejak beberapa tahun terakhir, sistem sunat laser kerap menjadi pilihan orang tua untuk menyunati anak tersayang.
Tetapi sayangnya, belum banyak dilakukan mengenai sosialisasi kelebihan dan kekurangan dari prosedur sunat tersebut. Padahal hal itu harus dilakukan, agar masyarakat teredukasi memilih sunat yang aman dan minim risiko untuk anak.
"Masyarakat harus diarahkan untuk melaksanakan prosedur sunat di fasilitas kesehatan yang memiliki izin dan memiliki standar operasional prosedur dalam melaksanakan sunat dengan tenaga kesehatan yang kompeten dan terjangkau," kata dia dalam webinar Rabu (3/3).
Sementara Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia Andi Asadul Islam mengungkapkan, di Indonesia remaja yang melakukan sirkumsisi teknik laser sebesar 10,2 juta (12%). Hingga kini belum ada indikasi negatif dari sunat leser.