Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) 2002-2005, Chappy Hakim menduga kecelakaan itu terjadi karena kesalahan dari mesin pesawat.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-IFP jatuh di kawasan Lapangan Sunburst Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (19/5) siang. Menurut juru bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, seperti dikutip dari Antara, pesawat tipe Tecnam P2006T itu milik Indonesia Flying Club.
Indonesia Flying Club merupakan komunitas pecinta pesawat yang menyediakan sejumlah pesawat ringan untuk disewa. Indonesia Flying Club juga menawarkan pelatihan berbasis lisensi pilot olahraga dan menyediakan layanan penerbangan profesional.
Ada tiga korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, yakni pilot Pulu Darmawan, co-pilot Suanda, dan teknisi Farid Ahmad.
Pesawat awalnya take off dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten. Pesawat tersebut sempat mendarat di Bandara Khusus Salakanagara, Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Lalu, ketika kembali ke Bandara Pondok Cabe, pesawat berwarna putih itu jatuh. Pilot sempat memberi kode mayday sebelum pesawat kecelakaan.
Sementara itu, pengamat penerbangan Alvin Lie tak setuju dengan istilah pesawat latih. Menurutnya, semua pesawat bisa digunakan untuk pesawat latih, yang dimanfaatkan untuk melatih pilot.