Setelah memantau perkembangan kondisi pandemi, pemerintah akan melakukan pembukaan kawasan pariwisata konservasi secara bertahap
Ada kabar gembira bagi pelaku wisata konservasi. Setelah tiga bulan ditutup, pemerintah berencana melakukan pembukaan kawasan pariwisata konservasi secara bertahap, seiring melihat perkembangan keadaan pandemi.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, mengatakan, pembukaan secara bertahap ini dilakukan untuk memulai aktivitas berbasis ekosistem dan observasi dengan tingkat risiko Covid-19 yang paling ringan.
Kawasan pariwisata alam tersebut terdiri dari kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, dan suaka margasatwa. Kawasan pariwisata alam dibuka secara bertahap sampai dengan batasan pengunjung maksimal 50% dari kapasitas normal.
Sementara, pariwisata alam nonkawasan konservasi antara lain, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.
Doni menambahkan, kawasan tersebut ditekankan untuk mempersiapkan pola adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19, serta berada di zona hijau ataupun kuning.