Sosial dan Gaya Hidup

Penerapan kecerdasan buatan memiliki dampak baik, apa saja?

Sebanyak 52% perusahaan di AS telah mempercepat rencana adopsi AI mereka karena krisis pandemi Covid-19.

Senin, 20 Desember 2021 18:34

Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah tumbuh pesat seiring dengan akselerasi perkembangan teknologi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Penelitian tentang AI dimulai sejak 1950-an, hingga memasuki era industri 4.0 sekarang ini, perkembangan AI telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Penerapan teknologi AI dalam berbagai bidang industri, kini telah menjadi tren karena dianggap dapat meningkatkan efektivitas kerja.

Dalam studi yang dilakukan PwC terhadap 1.000 eksekutif di perusahaan AS, ditemukan data sebanyak 86% atau hampir semua perusahaan mengatakan bahwa AI menjadi "teknologi arus utama" di perusahaan mereka pada 2021. Kemudian sebanyak 52% perusahaan telah mempercepat rencana adopsi AI mereka karena krisis pandemi Covid-19.

Di Indonesia sendiri, belakangan ini semakin banyak startup yang telah menerapkan, mengembangkan, dan menyediakan layanan yang didukung oleh teknologi AI. Tren ini diyakini terus berlanjut dan menjadi potensi baru yang positif bagi perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri digital.

CEO & Co-Founder KUMPUL Faye Wongso mengatakan, penerapan AI memiliki banyak dampak baik. Salah satunya meningkatkan efektivitas kerja, karena sistem kerjanya cenderung bekerja lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan yang diakibatkan oleh human error.

"Artificial Intelligence akan tetap menjadi tren utama dalam hal perkembangan teknologi dan inovasi yang secara fundamental akan mengubah cara kita hidup dan bekerja. KUMPUL melalui program IN-Connect mengajak dan mendorong semua penggerak dan pegiat startup untuk mampu memanfaatkan AI demi memajukan perusahaannya masing-masingnya di era transformasi digital.” jelas dia dalam keterangan tertulisnya.

Kania Nurhaliza Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait