Bek yang tangguh duel udara punya kelebihan dalam bertahan dan membantu penyerangan.
Satu pertandingan lagi yang mesti dijalani tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia U-20 pada Piala Asia U-20 di China melawan Yaman, tak akan berarti. Indonesia U-20 sudah gugur dari persaingan grup C usai dua kali kalah, dari timnas Iran U-20 dan Uzbekistan U-20.
Di laga pertama, Indonesia U-20 dibantai Iran U-20 dengan skor 3-0 di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium pada Kamis (13/2). Laga kedua, giliran Uzbekistan U-20 yang mengalahkan tim asuhan Indra Sjafri itu dengan skor 3-1 pada Minggu (16/2).
Dikutip dari Antara, Indra Sjafri menilai, kelemahan tim asuhannya saat melawan Iran U-20 adalah mengantisipasi umpan-umpan silang. “Antisipasi bola-bola atas dan duel satu lawan satu kami lemah,” kata Indra, dilaporkan Antara.
Semua gol Iran U-20 berasal dari lemahnya duel udara skuad Garuda Muda. Gol pertama Iran U-20 di awal-awal pertandingan dicetak dari sundulan Hesam Nafari Nogourani. Gol ketiga Iran U-20 yang diciptakan Mobin Dehghan juga dicetak lewat sundulan. Hanya gol kedua Iran U-20 yang dicetak lewat sepakan akrobatik Esmail Gholizadeh, tetapi itu juga tercipta karena pemain Indonesia U-20 kalah duel udara.
Ketika melawan Uzbekistan U-20, gawang Ikram Algiffari pun dibobol dua sundulan dari Mukhammadali Urinboev dan Saidumarkhon Saidnurullaev. Sementara satu gol yang diciptakan Abdugafur Khaydarov berasal dari sepakan keras.