Orang yang tidak dibayar cukup untuk mengimbangi risiko pekerjaan yang mereka hadapi mungkin akan mencari pekerjaan lain.
Di tempat kerja, tingkat ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaan bisa berlangsung terus-menerus. Kondisi kebahagiaan karyawan ini mengandung informasi ekonomi yang penting bagi para pengusaha dan pembuat kebijakan.
Menurut profesor ekonomi pertanian dan terapan di Universitas Georgia, Susana Ferreira, kita pasti berharap agar pekerja dibayar secara adil untuk pekerjaan mereka. Pandangan itu tergantung pada kondisi pekerjaan dan pasar tenaga kerja yang sempurna serta mengasumsikan bahwa pekerja bersikap rasional, memiliki informasi penuh tentang kondisi kerja, dan dapat berganti pekerjaan dengan mudah.
“Orang yang tidak dibayar cukup untuk mengimbangi risiko pekerjaan yang mereka hadapi mungkin akan mencari pekerjaan lain. Jika kondisi kerja mereka sangat baik, mungkin mereka akan menerima upah yang lebih rendah,” ujar Ferreira dikutip dari situs University of Georgia.
“Seharusnya ada mobilitas tenaga kerja, tetapi sering kali kita melihat, pekerjaan terburuk juga adalah pekerjaan yang membayar paling rendah, terutama di pasar kerja yang sangat tidak fleksibel.”
Di sisi lain, dikutip dari EuroNews, dalam survei ManpowerGroup tahun lalu disebut, setengah dari pekerja di 10 negara Eropa melaporkan mengalami stres harian terkait pekerjaan, dengan sepertiga mengatakan mereka tidak yakin ada cukup peluang untuk mencapai tujuan kariernya. Sepertiga mempertimbangkan untuk pindah kerja dalam enam bulan ke depan, dan 58% yakin mereka dapat menemukan pekerjaan lain yang memenuhi kebutuhan mereka.