Jarak terjauh berhasil dicapai oleh salah satu motor vespa sejauh 104 km dengan penggunaan 2,5 LSP.
Subholding gas Pertamina, PT PGN Tbk. bersama PT Gagas Energi Indonesia selaku anak perusahaan, melaksanakan uji coba penggunaan compressed natural gas (CNG) sebagai bahan bakar gas (BBG) pada sepeda motor. PGN melakukan uji coba pada tiga sepeda motor matic. Masing-masing sepeda motor menggunakan BBG sebesar 2,5 liter setara premium (LSP).
Dari hasil uji coba, jarak terjauh berhasil dicapai oleh salah satu motor vespa sejauh 104 km dengan penggunaan 2,5 LSP. Itu artinya, per LSP diperhitungkan dapat menempuh jarak sekitar 41,6 km. Kemudian pada sepeda motor matic, menempuh jarak 93,7 km (2,5 LSP) atau sekitar 37,5 km per LSP. Sedangkan satu motor vespa lainnya menempuh jarak 91 km per 2,5 LSP atau 37 km per LSP. Dari ketiga kendaraan ini rata-rata jarak tempuh yang dapat diraih sebesar 38,7 km/LSP.
“Uji coba atau test drive ini bertujuan untuk mengetahui jarak maksimal yang dapat ditempuh oleh sepeda motor yang memakai 2,5 LSP BBG. Selain itu dari tes jarak tempuh akan memperlihatkan angka efisiensi biaya yang dapat didapatkan oleh pengguna,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, Jumat (31/3).
Haryo melanjutkan, BBG pada sepeda motor akan menghemat biaya beli bahan bakar hingga dua kali lipat. Harga BBG sendiri hanya sebesar Rp4.500 LSP dan harganya sama di manapun tempat pengisiannya. Harga bahan bakar gas diatur dan ditentukan oleh Pemerintah dan konversi bahan bakar gas merupakan salah satu program Kementerian ESDM, sehingga kenaikan harganya tidak akan sesering dan se-fluktuatif harga BBM.
Sepeda motor yang telah dikonversi dengan BBG akan memiliki sistem dual fuel yaitu kombinasi bahan bakar BBM dan BBG. Oleh karena itu, BBG akan menambah jumlah bahan bakar sehingga yang ditempuh dapat semakin jauh. Kombinasi bahan bakar ini juga membuat pengguna lebih fleksibel dalam memilih bahan bakar.