Post-holiday blues merujuk pada gangguan mental yang singkat, setelah masa liburan.
Musim liburan bisa menjadi waktu yang penuh kegembiraan dan santai bagi banyak orang. Namun, begitu liburan selesai, rasa sedih dan kesepian kemungkinan menyergap. Hal ini disebut post-holiday blues.
Mengutip dari Verywell Mind, post-holiday blues merujuk pada gangguan mental yang singkat, setelah masa liburan. Biasanya, tak berlangsung lama. Kebanyakan orang kembali “normal” setelah beberapa waktu.
Menurut psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, New York dan kepala riset di The Mental Health Coalition, Naomi Torres-Mackie kepada Health, liburan sangat menyenangkan, tetapi ketika berlalu, kehilangan kegembiraan bisa terasa buruk. “Bisa seperti perasaan penarikan emosional dari keceriaan liburan,” ujar Torres-Mackie.
Sementara itu, psikolog klinis di Family and Community Medicine di The Ohio State University Wexner Medical Center, Nicole Hollingshead kepada Health mengatakan, setelah liburan berakhir, orang mungkin merasa hampa atau kosong, tanpa kegiatan yang didorong oleh tujuan untuk membantu mereka tetap fokus.
“Liburan memberikan kebanyakan orang waktu untuk fokus pada tugas dekorasi, memanggang, merencanakan, dan memberi hadiah,” ujar Hollingshead.