Pelaku judi online sering kali tidak menerapkan standar keamanan yang memadai, seperti enkripsi data.
Judi online tak hanya berpotensi menimbulkan kerugian materi dan psikologis seseorang yang kecanduan. Namun juga berdampak pada pencurian data. Bahkan, selain lewat situs judi online, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi menyebut, pencurian data bisa terjadi lewat situs pinjaman online (pinjol) dan pornografi.
Sebab, ketika menginstal atau pun mengakses aplikasi dan situs tersebut, kontak, kamera, dan data yang ada di ponsel dapat diambil. Heru mengatakan, yang bisa diakses umumnya ponsel pintar yang terhubung ke internet, sedangkan jaringan 2G masih bisa dikatakan aman.
“OS (operation system) Android termasuk rentan (pencurian data). OS Apple lebih sedikit aman,” ucap Heru kepada Alinea.id, Minggu (29/9).
Bahaya pencurian data
Mengingat masyarakat Indonesia umumnya menggunakan OS Android, Heru menuturkan, pencurian data perlu diperhatikan. Kondsi ini, katanya, seharusnya memerlukan pengawasan dengan pengaturan dan peraturan yang membantu untuk membuat penyaring dalam pengaksesan data.