Pram adalah seorang pengarsip nasional yang mengetahui perihal kabupaten dan desa dari Sabang sampai Merauke.
Saat menjejakkan kaki di ruang pameran lantai kelima kafe Ray's Bottle of Joe (RBoJ) Coffee, Jalan Warung Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, pengunjung akan dapat mendengar suara seorang lelaki dengan intonasi tegas.
“Pram adalah Pram. Lain tidak!”
Begitu bunyi yang terdengar dari bilik kecil seukuran 3 x 2 meter yang memutar video dokumentasi wawancara bersama Pramoedya Ananta Toer. Arsip video berdurasi 29 menit itu berisi kisah pribadi Pram tentang perjalanan hidupnya, khususnya pengalaman yang membentuk dirinya menjadi penulis.
Sastrawan yang telah wafat pada 30 April 2006 ini tercatat sebagai satu dari sedikit sastrawan produktif Indonesia. Ratusan karya tulisnya tersebar dalam beragam media cetak, sekitar 50 judul buku telah dia hasilkan dengan sebagian di antaranya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.