Sosial dan Gaya Hidup

Program Tapera buat siapa?

“Makanya, peraturannya harus jelas. Ini kita lagi ngomongin gaji orang lho, ini uang mereka yang dipotong dengan kesan sedikit paksaan."

Kamis, 30 Mei 2024 12:37

Hillarius Kapitan, 29 tahun, merasa keberatan jika nantinya gaji dipotong untuk program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta, Hillarius mendapatkan gaji sekitar Rp5.000.000 per bulan. Sedangkan pengeluarannya sebulan bisa menghabiskan Rp4.000.000. Sebagian besar gajinya habis untuk sewa indekos dan kehidupan sehari-hari.

Apalagi, ia mencermati, harga rumah di Jakarta dan sekitarnya sudah tidak masuk akal bagi dirinya. Sebagai perantauan, ia merasa lebih baik memiliki rumah di luar Jakarta.

“Menurut saya, kemungkinan juga kecil untuk saya memiliki rumah di sini (Jakarta),” kata Hillarius kepada Alinea.id, Rabu (29/5).

Hillarius pun mengaku, jika program Tapera nanti berjalan, ia khawatir bakal mengganggu keuangannya. Sebab, selain untuk pengeluaran sehari-hari dan sewa indekos, ia punya target setoran untuk menabung setiap bulan. Ada pula tanggungan lain yang harus ia bayar.

“Pendapatan (gaji) dan pengeluaran saya sudah bisa dikatakan ‘rapat’. Maka kalau ditambah lagi dengan Tapera ini, saya akan merasa sedikit kesulitan untuk mengatur ulang kebutuhan dan pengeluaran saya,” tutur dia.

Stephanus Aria Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait