Sosial dan Gaya Hidup

Rasa frustasi Wali Kota Florence Dario Nardella melihat turis membeludak di Italia

pada tahun 2023, ia secara fisik campur tangan untuk menghentikan sekelompok aktivis iklim yang menyemprotkan cat merah di Palazzo Vecchio.

Sabtu, 28 Desember 2024 13:46

Suatu Minggu pagi di tahun 2014, wali kota baru Florence, Dario Nardella, sedang berjalan-jalan di sepanjang Via dei Calzaiuoli. Di jantung pusat bersejarah Kota Firenze  tersebut ia kemudian menyadari fenomena yang ia anggap mengerikan. 

“Saya hampir tidak dapat berjalan melewati tembok manusia yang menyesakkan yang hanya dipenuhi turis; tidak ada satu pun wajah warga Firenze di antara mereka yang dapat saya kenali,” katanya.

Itu adalah episode pertama dari serangkaian episode “traumatis” yang meyakinkan politikus tersebut bahwa ia harus menggunakan mandatnya untuk menyelamatkan kota Renaisans tersebut dari kehancuran akibat pariwisata yang berlebihan. Dan ia harus berani melakukannya.

“Florence adalah situs warisan universal Unesco yang menjadi milik seluruh umat manusia, bukan hanya milik warga Firenze atau Italia. Oleh karena itu, untuk melestarikannya, semua pengunjung yang berbondong-bondong datang ke sini dari seluruh dunia harus melakukan bagian mereka dalam menjaganya tetap bersih dan rapi,” tutur Nardella kepada The i Paper.

Pria berusia 49 tahun itu menjabat sebagai wali kota selama satu dekade, dari Mei 2014 hingga Juni 2024, di mana ia secara pribadi mengambil tanggung jawab untuk menjaga harta karun kota agar tidak hancur akibat pariwisata dan pembangunan yang tidak bijaksana.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait