. Kesibukan mereka sehari-hari pun menimbulkan keraguan dalam berinvestasi.
Bank DBS Indonesia melakukan riset kepada kalangan nasabah priority banking untuk mengetahui lebih dalam aspirasi dan perilaku mereka seputar perencanaan serta pengembangan finansial.
Dari hasil riset tersebut, Bank DBS Indonesia menemukan dua tipe psikografis nasabah prioritas. Nasabah tipe pertama bergerak agresif dalam memenuhi aspirasi, sehingga berani mengeksplorasi peluang investasi yang berisiko tinggi. Sementara nasabah tipe kedua cenderung pasif dalam menumbuhkan kekayaannya karena sudah merasa cukup dengan kondisi finansialnya, sehingga lebih memilih instrumen investasi yang berisiko lebih rendah.
Keduanya memiliki kesamaan, yaitu tidak ingin bergerak secara gegabah tanpa pemikiran atau pemahaman yang matang. Kesibukan mereka sehari-hari pun menimbulkan keraguan dalam berinvestasi karena merasa kekurangan pengetahuan dalam menganalisa peluang investasi yang tepat.
“Pasar bergerak dengan sangat cepat, namun saya belum memiliki pengetahuan yang cukup up-to-date akan iklim investasi masa kini untuk mengambil keputusan. Jadi, saya rasa memiliki bank yang secara aktif terus memberikan pengetahuan dan informasi mengenai tren investasi dan waktu yang tepat untuk melakukannya akan sangat membantu saya,” ujar seorang nasabah prioritas berusia 50 tahun yang berdomisili di Surabaya.
“Sangat menarik jika bank bisa memberi tahu saya kapan waktunya membeli dan menjual (valas)– sehingga meningkatkan pengetahuan dan kesadaran saya terhadap kondisi pasar,” tambah seorang nasabah prioritas berusia 35 tahun di Bandung.