Ibu hamil butuh asupan asam folat. Namun, jika berlebihan, malah menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sempat menjadi sorotan ketika salah ucap terkait kebutuhan nutrisi ibu hamil dalam acara diskusi ekonomi kreatif di Jakarta Selatan, Minggu (3/12). Ia menyebut, saat sedang hamil, harus dicek apakah asam sulfat dan yodiumnya terpenuhi.
Ketika ditemui wartawan di GBK Arena, Jakarta, Senin (4/12), ia mengaku salah sebut dan minta dikoreksi. Gibran mengatakan, yang dimaksudnya asam folat, bukan asam sulfat.
Dikutip dari Health Line, asam folat adalah bentuk sintetis dari vitamin B9. Ketika vitamin B9 terjadi secara alami dalam makanan, maka disebut folat. Folat bisa didapatkan dari kacang, jeruk, asparagus, kubis, alpukat, sayuran, dan sebagainya.
Asam folat ada dalam sebagian besar multivitamin, suplemen prenatal, dan vitamin B kompleks. Di beberapa negara, sejumlah makanan juga diperkaya dengan vitamin ini. Dalam StatPearls Publishing (Agustus, 2023), Brigham J. Merrell dan John P. McMurry dari Appalachian Regional Hospital Hazard menyebut, asam folat dapat diberikan secara oral, intravena, subkutan, atau infus.
Menurut James A. Greenberg, Stacey J. Bell, Yong Guan, dan Yan-hong Yu dari Harvard Medical School dan Southern Medical University dalam penelitian mereka, “Folic acid supplementation and pregnancy: More than just neural tube defect prevention” di Rev Obstet Gynecol (2011), folat adalah nutrisi yang penting, diperlukan untuk replikasi Asam deoksiribonukleat (DNA) dan substrat berbagai reaksi enzimatik, yang terlibat dalam sintesis asam amino dan metabolisme vitamin.