Seperti dilansir VOA, Room2 ini memanfaatkan sistem penerangan pintar, energi terbarukan, dan furnitur produksi lokal.
Manajemen sebuah hotel baru di London mengklaim diri sebagai hotel nol karbon pertama di dunia. Sepintas hotel bernama Room2 di kawasan Chiswick di London Barat ini seperti hotel butik biasa. Perabotannya terlihat bergaya, karya-karya seni abstrak menghias dindingnya, dan tempat tidurnya terkesan nyaman untuk istirahat malam yang nyenyak. Namun, percaya atau tidak, hotel ini memiliki beberapa kredensial atau sertifikat ramah lingkungan yang serius.
Seperti dilansir VOA, Room2 ini memanfaatkan sistem penerangan pintar, energi terbarukan, dan furnitur produksi lokal sementara menanam lebih dari 4.000 pohon untuk menggantikan kayu yang telah digunakan. Tidak hanya itu, keran kamar mandinya membatasi pelepasan air, kap lampunya terbuat dari kaca daur ulang, dan penyangga cerminnya menggunakan kayu lokal.
Bagi mereka yang ingin berpergian keliling kota, tersedia sepeda bertenaga listrik yang bisa disewa di hotel itu. Menurut Pemilik dan Manajer pelaksana Room2, Robert Godwin, hotelnya dibangun sebagai tanggapan atas kekhawatiran yang berkembang tentang dampak sektor perhotelan terhadap iklim. Karena bebagai pendekatan ramah lingkungan yang diterapkannya, ia mengklaim Room2 sebagai hotel nol karbon pertama di dunia.
“Jadi untuk menghindari energi yang terbuang saat tamu tidak berada di dalam kamar, kami melengkapi setiap kamar tidur dengan tiga sensor inframerah untuk memastikan tidak ada energi yang terbuang di dalam kamar dalam hal penerangan, pemanasan atau pendinginan," katanya. Energi terbarukan merupakan inti operasi hotel ini. Room2 memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan listriknya.
“Kami memaksimalkan energi terbarukan dengan membangun panel tenaga surya di atap hotel dan membuat lubang sepanjang 17.200 meter di dalam tanah. Dengan begitu, kami memaksimalkan energi yang dapat kami hasilkan sendiri, dan meminimalkan apa yang perlu kami ambil dari jaringan listrik dan gas," kata Godwin. Dalam cuaca hangat, lubang di tanah bertindak sebagai penyerap panas dari bangunan. Dalam cuaca dingin, lubang itu bertindak sebagai sumber panas untuk menghangatkan hotel.