Sekitar 20% penderita stroke ini mengalami pendarahan dan sebagian lainnya merupakan penyumbatan pembuluh darah.
Penyakit stroke pendarahan pada otak tidak ada hubungannya dengan vaksinasi COVID-19. Demikian ditegaskan Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mursyid Bustami.
Beredar kabar di tengah masyarakat, mengaitkan masalah stroke hemoragik dengan vaksinasi Covid-19. Hal ini, didukung oleh berita-berita yang diperbincangkan terkait Tukul Arwana yang mengalami pendarahan di otak.
Menurutnya, pendarahan merupakan sebagian dari penyakit stroke. Jadi, sekitar 20% penderita stroke ini mengalami pendarahan dan sebagian lainnya merupakan penyumbatan pembuluh darah.
"Pertama tentunya yang ingin saya sampaikan adalah bahwa stroke itu salah satunya sebagian adalah stroke perdarahan. Jadi, sekitar 20% dari penderita stroke adalah stroke perdarahan dan yang lainnya adalah penyumbatan pembuluh darah," ujar Mursyid dalam Konferensi pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (24/09).
Hal ini, merupakan suatu kondisi penyakit yang sering dihadapi para dokter, terutama di Rumah Sakit PON.