Sosial dan Gaya Hidup

Sabung ayam di masa silam

Sabung ayam sudah menjadi bagian budaya dan tradisi di Nusantara sejak lampau.

Kamis, 20 Maret 2025 16:00
sabung ayam di masa silam

Tiga orang polisi tewas ditembak di Kabupaten Way Kanan, Lampung, saat melakukan penggerebekan di lokasi judi sabung ayam pada Senin (17/3). Kasus itu diduga melibatkan dua oknum anggota TNI. Sejauh ini, polisi baru menetapkan seorang sipil berinisial Z sebagai tersangka.

Sabung ayam sudah menjadi budaya dan tradisi sejak dahulu di Nusantara. Sejarawan Asia Tenggara Anthony Reid dalam bukunya Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jilid I: Tanah di Bawah Angin (2014) menulis, di acara-acara hiburan kerajaan, tempat khusus diberikan untuk perlombaan hewan. Tidak satu pun pesta besar di kerajaan-kerajaan di Jawa, Aceh, Siam (sekarang Thailand), dan Birma (sekarang Myanmar) tanpa pertarungan antargajah, harimau, kerbau, atau hewan lain yang lebih kecil.

“Di tiap kota kecil dan pasar, sedikitnya diadakan acara sabung ayam untuk memeriahkan setiap pesta,” tulis Reid.

Reid mengatakan, di masa pra-Islam di Jawa dan Bali, sabung ayam kerap memiliki makna keagamaan dan merupakan bagian penting dalam pesta keramaian candi, penyucian, dan ziarah. Darah dari ayam yang disabung dianggap sebagai korban untuk menyenangkan para dewa.

Menurut Reid, dalam berbagai catatan tentang negara yang masih dikuasai monarki yang kuat, menunjukkan suatu pola di mana kerajaan mengatur dan memimpin banyak perjudian besar, terutama dalam hal adu hewan. Pengawasan atas acara-acara seperti ini oleh kerajaan, tulis Reid, mungkin sudah mengendur pada abad ke-18, sehingga para pengunjung belakangan menyaksikan suatu pola perlombaan yang lebih tetap dan spontan.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait